PUTRI Jabar Serukan Kedamaian dan Perlindungan Wisata di Tengah Gelombang Demo
KLIKNUSAE.com – Aksi demonstrasi yang marak terjadi di sejumlah wilayah Jawa Barat belakangan ini dinilai berdampak serius terhadap sektor pariwisata.
DPD Perhimpunan Usaha Taman Rekreasi Indonesia (PUTRI) Jawa Barat menyatakan keprihatinannya atas situasi tersebut. Sekaligus menyerukan langkah kolaboratif demi menjaga iklim wisata tetap kondusif.
Dalam pernyataan resmi bernomor 001/EXT/SPn/DPD-PUTRI-JABAR/IX/2025, PUTRI menyoroti turunnya angka kunjungan.
Termasuk, pembatalan rombongan wisata, hingga kerugian operasional yang dialami sejumlah destinasi rekreasi.
“Kenyamanan dan keamanan wisatawan terganggu. Jika dibiarkan, hal ini bisa mengikis daya tarik Jawa Barat sebagai destinasi unggulan,” demikian isi pernyataan tersebut.
PUTRI juga menegaskan dukungannya kepada pemerintah, TNI, dan Polri yang dinilai telah bekerja keras menjaga keamanan serta melindungi masyarakat, khususnya wisatawan.
Di sisi lain, asosiasi ini mengajak para pengelola destinasi wisata, masyarakat, hingga pelaku industri pariwisata untuk bersama-sama menciptakan suasana damai.
"Kita harus mengedepankan keramahan sebagai identitas Jawa Barat," kata Taufik Hidayat Udjo, Ketua DPD PUTRI Jawa Barat dalam pernyataan resmi yang diterima Kliknusae.com, Kamis 4 September 2025.
BACA JUGA: Suasana Keakraban Warnai Gathering PUTRI di Resto Amarta Enchanting Valley, Bogor
Evaluasi Diri
Tak berhenti di situ, PUTRI mendesak pemerintah dan aparat penegak hukum untuk bertindak tegas terhadap pihak-pihak yang melakukan tindakan anarkis.
Lembaga legislatif, baik DPR RI maupun DPRD, didorong melakukan evaluasi diri dan lebih peka terhadap tekanan ekonomi yang dirasakan masyarakat, termasuk sektor rekreasi.
Sebagai wadah bagi taman rekreasi, wahana hiburan, dan atraksi budaya, PUTRI menyatakan komitmennya. Yakni, mendukung pembangunan pariwisata yang aman, berdaya saing, dan berkelanjutan.
Mereka juga siap bekerja sama dengan pemerintah daerah, asosiasi lain, dan pihak swasta untuk merumuskan solusi pemulihan ekonomi pariwisata.
Asosiasi itu menekankan perlunya inovasi program wisata yang ramah keluarga, penguatan promosi digital.
Hal ini guna menjaga kepercayaan wisatawan, serta peningkatan standar keamanan dan pelayanan di setiap destinasi.
“Rasa aman dan nyaman adalah fondasi utama keberlangsungan industri rekreasi. Kolaborasi lintas sektor menjadi kunci menghadapi tantangan ini,” tutup Taufik--yang juga Direktur Saung Angklung Udjo ini. ***