Didahului Klakson Berbunyi Kencang, Setelah itu Darrr, Gerbong Terburai ke Atas

KLIKNUSAE.com – Tiba-tiba suara klakson berbunyi kencang memekakan telinga, setelah itu dentuman keras menggelegar seperti bom dijatuhkan.

Lalu, terlihat percikan api bercampur debu gelap melambung ke atas. Bersamaan dengan itu bongkahan gerbong berderenyit membentuk seperti bukit.

Inilah kesaksian warga dan penumpang yang melihat detik-detik musibah tabrakan kereta di km 181+700 petak jalan antara Stasiun Haurpugur – Stasiun Cicalengka.

“KA Turangga datang dari Stasiun Cicalengka dengan kecepatan tinggi. Lalu, rem mendadak. Suara klakson keras terdengar, setelah itu jeder, tabrakan," ungkap saksi mata Regina (28), menceritakan detik-detik terjadinya musibah tabrakan KA Turangga dengan KA lokal Bandung Raya, Jumat pagi, 5 Januari 2024.

BACA JUGA: PT KAI Resmi Luncurkan KA Mewah Argo Lawu, Ini Fasilitasnya

Seakan tak percaya, Regina dengan suara masih bergetar menceritakan kengerian peristiwa tabrakan kereta ini.

Menurutnya, ia sempat melihat KA Lokal bergerak perlahan dari arah barat, sementara KA Turangga datang dengan kecepatan tinggi dari arah timur.

Masih jelas dalam pandangannya ketika  KA Lokal terpaksa berhenti karena tiang sinyal masih tertutup. Namun, KA Turangga melintas tanpa henti di Stasiun Cicalengka sehingga adu bagong pun tak terhindari.

Gerbong kereta terguling, suara ledakan menggelegar, dan getaran merambat ke sekitar. Regina melihat penumpang terluka dievakuasi ke rumah warga sebelum dibawa ke rumah sakit.

BACA JUGA: PT KAI Luncurkan Kereta Makan Bernuansa Suite Class

Stasiun Cicalengka

Lain lagi cerita, Acep Amaludin (55), warga lain, yang juga menyaksikan kecelakaan tersebut sebagai peristiwa pertama di Stasiun Cicalengka. Didahului dengan klakson berbunyi kencang.

"KA Lokal berhenti, KA Turangga datang dari timur. Ah, ini pasti tabrakan. Dan benar saja, terdengar suara 'bruk'," ujar Acep, mencerminkan kekagetan akan insiden yang baru terjadi di lokasi tersebut.

Begitu pun, Ikhsan Ali, memberikan pandangan dari dalam KA CommuterLine Bandung Raya. Dia menjelaskan bahwa jalur antara Stasiun Cikudapateuh dan Stasiun Cicalengka masih single track.

Memaksa kereta untuk bergantian melintas. Sebagai tanda peringatan  suara klakson berbunyi kencang pun menggema.

"Saat kejadian, KA CL Bandung Raya sudah berjalan pelan karena hendak berhenti di Stasiun Cicalengka. Namun, dari arah berlawanan, ada KA yang melaju dengan kecepatan tinggi," ujar Ikhsan, memberikan gambaran dramatis detik-detik sebelum tabrakan mengerikan itu terjadi.

BACA JUGA: PT KAI Berikan Diskon 20 Persen untuk Penumpang Disabilitas, Perjalanan Kereta yang Lebih Inklusif

Ikhsan, yang berada di gerbong ketiga dari belakang, merasakan tabrakan seperti gempa.

"Semua penumpang keluar setelah kecelakaan," tambahnya.

Pantauan Kliknusae.com di lapangan pada pukul 10.30 WIB, warga masih banyak berkerumun di sekitar lokasi terjadinya kecelakaan.

Bahkan, beberapa anak belasan tahun pun rela berbasah dan berlumpur di tegalan sawah, untuk melihat langsung puing-puing gerbong.

Semakin siang, kerumuman massa pun kian ramai sehingga membuat petugas terpaksa meminta mereka untuk menjauh.

BACA JUGA: 1.700 Penumpang Merasakan Kecepatan Uji Coba Kereta Cepat

Warga Diminta Pulang

Melalui pengeras suara, petugas minta warga untuik pulang.

“Ini bukan tontonan, ini musibah. Silahkan, bapak-ibu pulang saja,” tegas suara petugas melalui pengeras suara.

Sementara itu update terakhir dari PT Kereta Api Indonesia siang ini menyampaikan hingga kini tidak ada korban jiwa yang menimpa penumpang akibat peristiwa Kecelakaan Kereta Api (KKA) tersebut.

Dari total penumpang KA Turangga sebanyak 287 orang. Dan KA Commuterline sebanyak 191 penumpang, ada sekitar 37 penumpang yang luka ringan dan telah dibawa ke Rumah Sakit terdekat.

BACA JUGA: PT KAI Undang Stakeholder Pariwisata Garut Bahas Kereta Wisata

Mereka yang mendapat perawatan dengan rincian sebagai berikut:

- RSUD Cicalengka 32 orang

- Rumah Sakit (RS) Edelweis 2 Orang

- RS AMC 2 Orang

- RS Santosa 1 orang.

BACA JUGA: Kereta Cepat Indonesia Buka Lowongan Pekerjaan Buat Posisi Ini

4 Petugas KAI Meninggal

KAI sangat berduka dan menyampaikan bela sungkawa atas meninggalnya 4 petugas KA, terdiri dari: Masinis, Asisten Masinis, Pramugara, dan Security, akibat peristiwa KKA tersebut.

"Kami sangat berduka atas meninggalnya 4 petugas KA akibat kecelakaan tersebut. Kami sangat mengapresiasi jasa mereka yang telah berkontribusi terhadap perusahaan," ucap VP Public Relations KAI Joni Martinus.

Lantas, para penumpang yang selamat dan telah dievakuasi, langsung dibawa ke stasiun terdekat untuk melanjutkan perjalanan menggunakan transportasi yang KAI sediakan.

Jalur rel antara Haurpugur – Cicalengka untuk sementara tidak dapat dilalui akibat kecelakaan tersebut.

BACA JUGA: 7 Tempat Wisata di Cianjur Dekat Stasiun Kereta, Gampang Ditempuh

KAI saat ini sedang melakukan upaya evakuasi 2 rangkaian kereta api dan perbaikan jalur rel yang mengalami kerusakan.

Bagi perjalanan KA-KA yang akan melintas di wilayah Haurpugur – Cicalengka, KAI akan melakukan upaya rekayasa pola operasi berupa jalan memutar dan pengalihan menggunakan angkutan lain.

KAI juga akan melakukan investigasi bersama KNKT untuk mengetahui penyebab kecelakaan. Informasi lebih lanjut terkait kejadian ini akan kami sampaikan pada kesempatan selanjutnya.

Sebagai upaya pelayanan kereta api terdampak, KAI menerapkan pembatalan sejumlah KA serta memutar lintas KA.

BACA JUGA: Garut Bakal Punya Stasiun Kereta Api Termegah di Indonesia

Kondisi Lalu Lintas KA

Berikut posisi kondisi lalu lintas KA di jalur antara Bandung - Cicalengka - Banjar pada hari ini, Jumat, 5 Januari 2024, jam 09:00 wib:

KA Yang Batal Perjalanannya, diantaranya

-  KA 92 (Lodaya) lintas Bd-Kya (SF 10 Kereta)

-  6 (Argo Wilis) lintas Bd-Kya (SF 10 Kereta)

- KA 182 (Baturraden Ekspres) lintas Bd-Kya (SF 8 Kereta)

- 181 (Baturraden Ekspres) lintas Kya-Pwt (SF 8 Kereta)

- 250 (Serayu) lintas Pwt-Kya (SF 7 Kereta)

- 251 (Serayu) lintas Kya-Bd-Ckp (SF 7 Kereta)

-  252 (Serayu) lintas Ckp-Kya (SF 7 Kereta)

- 249 (Serayu) lintas Kya-Pwt (SF 7 Kereta)

- KA 240 (Pasundan) lintas Kac-Kya (SF 8 Kereta)

- KA yang Mengalami Jalan Memutar Lewat Bd-Ckp-Kya, diantaranya :

- PLB 92BK1 (Lodaya) lintas Bd-Ckp (SF 10 Kereta)

- PLB 92BK (Lodaya) lintas Ckp-Cn-Kya (SF 10 Kereta)

- 6BK1 (Argo Wilis) lintas Bd-Ckp (SF 10 Kereta)

- 6BK (Argo Wilis) lintas Ckp-Cnp-Ppk-Kya (SF 10 Kereta)

- 182BK1 (Baturraden Ekspress) lintas Bd-Ckp (SF 8 Kereta)

- 182BK (Baturraden Ekspress) lintas Ckp-Cnp-Ppk-Pwt (SF 8 Kereta)

- 250BK1 (Serayu) lintas Pwt-Ppk-Cnp-Ckp (SF 7 Kereta)

- 249BK2 (Serayu) lintas Ckp-Cnp-Ppk-Pwt (SF 7 Kereta)

- 240BK1 (Pasundan) lintas Kac-Ckp (SF 8 Kereta)

- 240BK (Pasundan) lintas Ckp-Cnp-Ppk-Kya (SF 8 Kereta)

Kompensasi Penumpang

Untuk pemberian kompensasi kepada penumpang terdampak kecelakaan ini, KAI mematuhi Peraturan Menteri Perhubungan (Permenhub) Nomor PM 63 Tahun 2019.

Yakni, tentang Standar Pelayanan Minimum Angkutan Orang dengan Kereta Api.

Dalam hal keterlambatan keberangkatan kereta api antarkota lebih dari 1 jam, penumpang dapat membatalkan tiket.

Penumpang juga mendapatkan pengembalian seluruh biaya tiket. Jika tidak membatalkan tiket, maka:

  1. Diberikan minuman ringan untuk keterlambatan lebih dari 1 jam.
  2. Diberikan minuman dan makanan ringan berat untuk keterlambatan lebih dari 3 jam.

“KAI berkomitmen melakukan evaluasi melaksanakan pembinaan. Dan, koordinasi dengan jajaran Kepala Daerah Operasi. Serta, Divisi Regional guna peningkatan keselamatan perjalanan kereta api ke depannya,” tutup Joni.

Semoga ini menjadi kecelakaan terakhir dan tak ada klakson berbunyi kencang sebagai petanda buruk.

Share this Post:

Berita Terkait

Berita Lainnya