ISI Siap Hadapi Daya Saing Kompetensi Profesi

JELAJAH NUSA - Rapat Umum Anggota Nasional (Ruanas) Ikatan Sekretaris Indonesia 2018 yang berlansung di Bandung,Jawa Barat belum lama ini akhirnya berhasil mengukuhkan kepengurusan baru.

Dihadiri 13  Dewan Pimpinan Cabang seluruh Indonesia Lhokseumawe yakni Medan, Batam, Jakarta, Bandung, Semarang, Yogyakarta, Malang, Surabaya, Bali, Makassar, Balikpapan dan Manado, Ruanas menghasilkan kepemimpinan periode 2018-2021.

Terpilih sebagai Ketua Umum Yuri Marina (PT Persada Dirgantara Int), Sekretaris Umum Sukma Pratiwi (PT Trakindo)  dan Bendahara Umum Siti Istiqomah Irnawati (PT Universal I'S).

Ikatan Sekretaris Indonesia (ISI) merupakan perkumpulan para sekretaris profesional yang didirikan pada 45 tahun yang lalu di Jakarta, dengan maksud dan tujuan untuk memperkokoh persatuan dan kesatuan serta memelihara kerukunan dan persaudaraan para sekretaris di seluruh Indonesia.

Dalam kurun waktu 45 tahun, Perkumpulan ISI telah mengalami berbagai tantangan dalam mencapai maksud dan tujuannya tersebut, khususnya di bidang internal perkumpulan, dimana ISI dengan 14 Cabang menghadapi adanya masalah krisis kepemimpinan dan gap kesenjangan komunikasi baik di Tingkat Pusat maupun Cabang.

Sedangkan, tantangan eksternal adalah adanya globalisasi informasi dan teknologi yang dampaknya langsung dirasakan oleh para profesi sekretaris.

Selain itu, perubahan ekonomi global berdampak pula kepada kondisi perusahaan baik nasional maupun internasional yang juga berpengaruh kepada eksistensi profesi sekretaris, dimana muncul polemik secara perlahan peran dan fungsi sekretaris akan digantikan oleh kecanggihan teknologi peralatan kantor dan elektronik komunikasi.

Memperhatikan situasi dan kondisi tersebut, dan untuk menjawab tantangan ke depan tentang peran dan fungsi profesi sekretaris, maka 12 Cabang ISI telah berkomitmen untuk melakukan pembenahan internal yang diawali dengan menyelenggarakan Musyawarah Nasional Luar Biasa (MUNASLUB) pada tanggal 22 Juli 2017 lalu, yang salah satu hasil keputusannya adalah melaksanakan Musyawarah Nasional (MUNAS), dengan tiga agenda yaitu Perubahan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga,Penetapan Program Kerja dan Pemilihan Ketua Umum ISI.Ketua umum terpilih diharapkan mampu menghadapi isu sumber daya sekretaris, yang akan menjadi salah satu program kerja perkumpulan ISI yaitu meningkatkan daya saing sekretaris profesional, dimana untuk tingkat nasional ISI bekerjasama dengan lembaga kementerian terkait, lembaga pendidikan dan organisasi lain yang sejenis.

Sedangkan untuk tingkat internasional, ISI akan terus membangun kerjasama dengan ASA, terutama dalam mempersiapkan kehadiran Ketua Umum pada The 24th Congress of Secretaries and  administrative Professionals, yang akan diselenggarakan oleh Papua New Guinea Association of Administrative Professionals (PNGAAP), pada tanggal 24-28 September 2018.

Menyikapi adanya kompleksitas permasalahan internal dan juga tantangan yang akan dihadapi oleh perkumpulan ISI ke depan, dan dengan mengacu kepada AD/ART 2017, maka RUANAS ISI 2018 akan mengesahkan program kerja ISI untuk periode kepengurusan selama 3 tahun, yang nantinya akan menjadi acuan legal formal di seluruh cabang ISI dalam menjalankan program kerjanya masing-masing.

Oleh karena itu, jabatan Ketua Umum ISI menjadi sangat penting dan strategis serta mampu melaksanakan program kerja dan menjawab tantangan yang dihadapi Perkumpulan ISI yaitu daya saing kompetensi profesi sekretaris baik di tingkat nasional maupun internasional.

Dan program kerja ini diharapkan dapat menjadi sumbangsih kepada pemerintah pusat terkait dengan peningkatan program Index Pembangunan Manusia Indonesia.

(adh)

 

Share this Post:

Berita Terkait