Tiga Destinasi Favorit Jawa Barat yang Kini Tinggal Kenangan

KLIKNUSAE.com - Dulu, akhir pekan di Jawa Barat menjadi urutan pertama untuk melakukan perjalanan wisata. Memasuki Sabtu pagi  deru kendaraan seperti tak pernah berhenti mengalir ke berbagai kawasan wisata. Diantaranya menuju ke tiga destinasi favorit yang begitu populer di masanya.

Ketiga objek wisata itu adalah Kampung Gajah Wonderland di Bandung Barat, Depok Fantasi Waterpark di Depok, dan Hotel Gantung Purwakarta (Skylodge Padjajaran Anyar) di tebing Gunung Parang.

Kini, ketiganya tinggal cerita. Pintu gerbang telah tertutup permanen, meninggalkan kenangan dan nostalgia yang sulit dilupakan para pengunjungnya.

Kampung Gajah Wonderland: Negeri Gajah yang Kini Lenyap

Di kawasan Sersan Bajuri, Desa Cihideung, Kabupaten Bandung Barat, hamparan luas yang dulu ramai tawa kini ditumbuhi ilalang. Patung-patung gajah yang dulu jadi ikon kawasan itu berdiri bisu, sebagian lapuk dimakan waktu.

Kampung Gajah Wonderland pernah menjadi magnet wisata keluarga sejak awal 2010-an.

Dengan konsep taman bermain terpadu. Mulai  dari wahana air hingga petualangan ATV. Tempat ini menjadi destinasi akhir pekan favorit warga Bandung dan Jakarta.

Namun, gemerlap itu perlahan pudar. Masalah perizinan dan sengketa lahan menyeret pengelola dalam persoalan panjang.

Puncaknya, pada 2018 kawasan ini resmi ditutup. Sejak saat itu, “negeri gajah” ini benar-benar lenyap dari peta wisata Jawa Barat.

“Anak saya belajar naik sepeda di sana. Setiap lihat foto lamanya, rasa rindu itu muncul lagi,” kenang Iwa Kartiwa, warga Lembang, yang dulu rutin berkunjung ke Kampung Gajah setiap libur sekolah.

Depok Fantasi Waterpark: Istana Air yang Tenggelam oleh Waktu

Sementara itu di jantung Kota Depok, tepatnya di kawasan Grand Depok City, berdiri taman air megah dengan arsitektur ala istana Timur Tengah.

Kubah-kubah besar berwarna emas menjadi latar foto favorit pengunjung Depok Fantasi Waterpark, atau lebih dikenal dengan sebutan Aladdin Waterpark.

Sejak dibuka pada 2008, tempat ini menjadi oase hiburan warga Depok. Kolam arus, seluncuran spiral, dan area bermain anak menjadikannya salah satu taman air terbesar di selatan Jakarta.

Namun pandemi COVID-19 mengubah segalanya. Setelah sempat tutup sementara pada 2020, operasionalnya tak pernah benar-benar pulih.

Tahun 2023, pengelola mengumumkan penutupan permanen. Kini, cat dinding yang dulu cerah mulai pudar, dan suasana sepi menggantikan riuh tawa anak-anak.

“Dulu tiap Lebaran kami selalu ke sana. Rasanya aneh saja, Depok tanpa waterpark itu seperti kehilangan ruang ceria,” ujar Siti, warga Beji.

Skylodge Padjajaran Anyar: Hotel di Tebing yang Tak Lagi Menyapa Langit

Sedang dari Purwakarta juga sempat mencuri perhatian dunia ketika memperkenalkan Skylodge Padjajaran Anyar. Hotel kapsul yang tergantung di tebing Gunung Parang.

Menginap di ketinggian 900 meter dengan panorama Waduk Jatiluhur di bawahnya menghadirkan pengalaman ekstrem sekaligus romantis bagi pencinta petualangan.

Namun pandemi dan keterbatasan perawatan membuat operasi Skylodge berhenti total. Tingginya biaya pemeliharaan serta turunnya minat wisatawan pasca-pandemi membuat pengelola menyerah.

Kini, hotel gantung pertama di Indonesia itu hanya tinggal struktur logam yang menempel di batuan andesit — simbol gagah yang diam dalam sunyi.

“Dulu, tamu kami datang dari luar negeri. Mereka bilang ini satu-satunya pengalaman tidur yang menegangkan tapi indah,” tutur Eko, mantan pemandu di kawasan Gunung Parang.

Ketiga tempat ini pernah mewarnai masa keemasan pariwisata Jawa Barat. Kini, mereka menjadi saksi bisu betapa dinamisnya industri wisata. Penuh euforia, tapi juga rentan oleh perubahan zaman, pandemi, dan persoalan tata kelola.

Meski telah tutup, kenangan tentang mereka tetap hidup di foto-foto lama, unggahan media sosial, dan cerita pengunjungnya.

Jawa Barat mungkin kehilangan tiga ikonnya, tapi jejak tawa, cipratan air, dan gemetar langkah di tebing Parang tak akan pernah benar-benar hilang. ***

Share this Post:

Berita Terkait

Berita Lainnya

E-Magazine Nusae