Memasuki Usia Ke-50, Sari Ater Terus Berkomitmen Mengembangkan Pariwisata Subang

KLIKNUSAE.com – Pengelola objek wisata legendaris Jawa Barat Sari Ater di Ciater terus berkomitmen mengembangkan pariwisata Subang di usianya yang memasuki  ke-50 tahun. Sebuah perjalanan panjang yang sudah dilalui dengan penuh tantangan dan ujian.

Dalam rentang usia setengah abad tersebut, Sari Ater terus menjaga profesionalisme sekaligus memberikan kontribusi dalam pengembangan sektor pariwisata berkelanjutan di Kabupaten Subang.

“Selama kurun waktu 50 tahun, PT Sari Ater telah berhasil mengembangkan obyek wisata Ciater ini menjadi kawasan wisata yang membanggakan,” demikian disampaikan Direktur Utama PT Sari Ater Hj Metty Hendriatty dalam acara HUT Sari Ater ke-50, Selasa 30 April 2024 di Ballroom Dayang Sumbi, Ciater.

“Bangga, bukan saja bagi masyarakat Kabupaten Subang, akan tetapi juga bagi provinsi Jawa Barat,bahkan bagi negeri kita tercinta ini, Indonesia,” sambung Metty.

Pada perayaan Sari Ater ke-50 tersebut hadir Asisten 3 Subang H Dadang Kurnianudin, Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Jawa Barat Benny Bachtiar.

BACA JUGA: 391.575 Wisatawan Berlibur di Jabar, Sari Ater, Pangandaran dan TSI Masih Favorit

Para Owner Objek Wisata

Kemudian Danlanud Suryadarma Kalijati Marsma TNI Sapuan, Direktur Pamobvit Polda Jabar Kombes Hidayat, Kejari Subang Akmal Kodrat, Kapolres Subang AKBP Ariek Indra Sentanu.

Sementara undangan dari mitra Sari Ater terlihat hadir pula Direktur PT PANN Herry Soegooarso Soewandy, Pejabat Palawi Divre Jawa Barat Banten Tedy Sumarto.

Lalu, Direktur PT Palawi Maman Rosmantika, Direksi PT Temp Deyna Yohana Friska, Komisaris Utama PT Temp Peni Pahlawanda.

Sedangkan dari para owner objek wisata Jawa Barat hadir Asep Haelusna (Asep Stroberi/Astro Highlands), Heni Smith (The Lodge Maribaya), Nana Mulyana (Kampung Karuhun), Taufik Hidayat Udjo (Saung Angklung), Nana Mulyana (Kampung Karuhun) dan yang lainnya.

Juga hadir Herman Muchtar Ketua Gabungan Industri Pariwisata Indonesia (GIPI) Jawa Barat, Dodi Ahmad Sofiandi (Ketua PHRI Jawa Barat).

BACA JUGA: Habis Berendam di Sari Ater, Ke Curug Biru Bisa Jadi Pilihan Menarik Lho

Bentuk Rasa Syukur

Hj Metty mengemukakan bahwa perjalanan Sari Ater hingga sampai pada 50 tahun ini merupakan sebuah kebahagiaan sekaligus kebanggaan tersendiri.

“Bagi saya pribadi, ini rasa syukur tak terhingga karena telah menjadi saksi hidup sekaligus bagian dari perjalanan sebuah perusahaan (Sari Ater),” katanya.

“Dimana, sejak berdirinya pada tanggal 8 maret 1974, tetap konsisten dengan visi dan misinya. Yakni, untuk mengembangkan semua potensi pariwisata yang ada di lingkungan Ciater dan sekitarnya,” tambah Metty.

Menurut Metty para tokoh besar seperti alm Atju Syamsudin (mantan Bupati Subang), Alm H. Mashudi (mantan Gubernur Jawa Barat) telah merintis Sari Ater untuk meningkatkan taraf hidup serta kesejahteraan masyarakat setempat.

“Apa yang telah dirintis oleh beliau-beliau saat itu, buahnya terasa hingga sekarang dengan terus meningkatnya taraf hidup serta kesejahteraan masyarakat setempat,” ungkapnya.

BACA JUGA: Sari Ater Hot Springs Teken Kerjasama dengan Pamobvit Polda Jabar, Ini Tujuannya

Keberadaan Potensi Alam

“Dengan prestasi tersebut Pemda Subang memberikan kepercayaan kepada manajemen Sari Ater hingga saat ini selama 50 tahun,” jelas Metty.

Selama ini, kekuatan daya tarik Sari Ater adalah keberadaan potensi alam yaitu hutan dan perkebunan teh yang Asri, udara yang sejuk pada ketinggian ideal 980 m DPL dan Air Panas Alami.

Untuk itu Sari Ater sejak awal dalam setiap langkah pembangunannya selalu memperhatikan serta menjaga lingkungan alamnya sehingga dapat bermanfaat untuk jangka waktu yang berkelanjutan.

Sementara itu, Direktur Operasional Sari Ater H. Herrie Hermanie Soewarma mengemukakan dari menciptakan lapangan kerja yang dimulai dengan 35 orang pada tahun 1973, hingga kini sudah menyerap 550 karyawan. Dimana, 70 persen merupakan masyarakat setempat.

BACA JUGA: LPK AMA Institute dan Sari Ater Dukung Pariwisata Berkelanjutan di Ciwidey

Melewati Masa Sulit

“Walau terjadi tantangan yang cukup berat di saat Covid 19 pada tahun 2020 dan 2021, Sari Ater tetap mampu bertahandan pulih kembali hingga saat ini,”jelasnya.

Begitu pun Sari Ater memberikan kontribusi yang tidak sedikit bagi Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kabupaten Subang dan selalu memperoleh penghargaan sebagai pembayar pajak terbaik.

Berdasarkan data yang ada, Sari Ater selalu dikunjungi wisatawan sebanyak 1,4 juta orang  per tahunnya.

Sedangkan, dalam kerjasama bagi hasil dengan Pemda Subang, dari jumlah lahan milik Pemda Subang seluar 9 ha, SA menyertakan modalnya dengan menambah luas lahan tambahan sebanyak 13 hektar. Hal itu dilakukan untuk meningkatkan pendapatan usaha.

Begitu pun dengan TU Holding sebagai pemilik PT Sari Ater terus melakukan upaya pengembangan usahanya.

BACA JUGA: Sari Ater Hot Springs Berbagi Air Bersih Kepada Masyarakat

Pengembangan Usaha

Diantaranya berupa Hotel Bintang 4 dan 5, Youth Hostel, Golf Course, dan Cable Car.

Dikatakan Herrie Hermanie, wilayah Subang Selatan memililiki potensi menjanjikan sebagai bagian penyangga pengembangan Kabupaten Subang sebagai daerah tujuan wisatanya.

Oleh sebab itu, pariwisata Subang, utamanya di bagian utara  berpotensi terus tumbuh berkembang pada masa yang akan datang.

Khususnya di Kawasan Industri REBANA yang mencakup Cirebon, Indramayu, Majalengka, dan Kuningan(Ciayumajakuning).

Terlebih dengan adanya akses jalan tol menuju kawasan tersebut serta menuju Bandara Kertajati.

Dalam pandangan Herri Hermanie, kawasan Subang Selatan akan terus menggeliat sekaligus kian memilili daya tarik yang lebih kuat.

BACA JUGA: Cerita Abah Saleem, Pakai Jeep Willys 1953 Dari Kupang ke Sari Ater Subang

Usaha Pariwisata

Yaitu, dengan hadirnya pengusaha yang turut membangun Usaha Pariwisata di Kawasan Ciater ini. Seperti  Astro Highland, The Ranch, The Castelo, Smart Hills serta Daya tarik wisata lainnya.

“Untuk mengembangkan potensi pariwisata di kawasan ini, tentu saja diperlukan kolaborasi yang sinergis antara para pengusaha dengan Pemerintah Kabupatan Subang,” tandasnya.

Tujuannya, agar pengembangan tersebut benar-benar terukur, terkendaliserta guna tercipta kelangsungan yg berkelanjutan dalam waktu panjang kedepan.

Ada beberapa point yang ditekankan dalam sustainability pariwisata di kwasan ini agar berjalan sesuai yang kitaharapkan:

  1. Kelestarian Alam harus tetat terjaga
  2. Kecukupan dan ketersediaan air bersih baik bagiperusahaan tanpa mengganggu keperluan air bersih untuk masyarakat dan warga sekitarnya.
  3. Pengendalian limbah yang timbul dari kegiatan Usaha mapun limbah Domestik dalam jangka waktu Panjang kedepan.

BACA JUGA: Ketua IMI Bali Kagumi Venue Jambore Nasional Jeep Sari Ater

Pendiri Sari Ater

Masih menurut Metty, eksistensi Sari Ater hingga terus berkembang seperti sekarang ini tidak terlepas dari dasar-dasar fundamental yang telah diletakan oleh pendiri PT Sari Ater, H. Ama Soewarma.

Jauh sebelum itu, Ama Soewarma telah membangun beberapa obyek wisata lainnya. Antara lain,  di Garut oleh Sari Panas, Pangandaran oleh Pananjung Sari, Situ Cileunca, Pangalengan oleh Cileunca Sari, dan kawah Tangkuban Perahu oleh Permai Sari.

Namun kemudian Ama Soewarma memutuskan untuk fokus mengelola Sari ater untuk mendukung pariwisata Subang.

Selain itu, untuk melengkapi kebutuhan transportasi, pernah juga mengelola Sari Express Tour & Travel. Dengan Armada bis pariwisata rute Jakarta-Bandung-Cirebon-Semarang-Yogyakarta-Surabaya dan Bali (PP).

BACA JUGA: Kawasan Sari Ater akan Menjadi Tempat Wisata Menembak di Jawa Barat

Hanya saja, beberapa usaha tersebut  harus terhenti karena adanya kebijakan pemerintah saat itu.

Adapun penggunaan nama “SARI ATER” di semua unit usaha kami, hal tersebut merupakan penghormatan beliau kepada istri tercinta, alm Hj Saribanon.

“Dalam kesempatan ini, saya ingin menyampaikan terimakasih serta penghargaan kepada alm bpk Mashudi dan alm bpk Atju Syamsuddin. Kebetulan hari ini keluarganya berkenan hadir, yang telah membantu serta mendukung bpk. H.a. Soewarma sejak awal dalam merintis usaha dengan niat yang tulus menanamkan budaya, jujur dan loyal,” ujarnya.

Selama kurun waktu 50 tahun, PT Sari Ater telah berhasil mengembangkan obyek wisata Ciater menjadi kawasan wisata yang membanggakan.

BACA JUGA: Sari Ater Luncurkan Kolam Rendam Baru, Navasari ‘The Thermal Bathing Sensation’

Prestari PT Sari Ater

Termasuk, cukup banyak capaian prestasi yang telah diraih oleh PT Sari Ater, yang patut dicatat (khususnya oleh Pemda Subang), diantaranya ;

  1. Menerima 7 kali berturut-turut penghargaan dari gubernur jawa barat. Dan 3 kali berturut-turut penghargaan dari bupati subang sebagai mitra pembangunan melalui Program CSR/PKBL Perusahaan.
  2. Menerima 3 kali berturut-turut penghargaan dari Bupati Subang sebagai wajib pajak hotel. Termasuk, restoran & parkir terbaik yang telah berkontribusi terhadap peningkatanpenerimaan pendapatan asli daerah.

Hal terpenting lainnya, dari berbagai pretasi yang dicapai tersebut, yakni PT Sari Ater telah ikut berperan dalam menciptakan lapangan pekerjaan. Dan mendorong tumbuhnya tingkat ekonomi masyarakat di lingkungan Perusahaan.

Serta terciptanya  7 desa binaan, yang telah memberikan hasil menjadi destinasi wisata pendukung bagi Sari Ater.

Dalam meningkatan kualitas SDM agar menjadi tenaga yang memiliki skill yang mumpuni, telah hadir di lingkungan Sari Group LPK/lembaga pelatihan kerja Ama Institute yang merupakan  unit bisnis dari PT Tigamas Utamasari selaku Holding company.

Dengan tersedianya LPK AMA Intitute selaku penyelenggara pelatihan berbasis kompetensi, tidak ada alasan lagi bagi karyawan PT Sari Ater dan unit usaha Sari Group lainnya, untuk belum/tidak memiliki tenaga kerja yang kompeten.  ***

Share this Post:

Berita Terkait

Berita Lainnya