Pelaku Usaha Jawa Barat Jangan 'Terlindas' di Negeri Sendiri

KLIKNUSAE.com – Pelaku usaha  Jawa Barat yang tergabung dalam Kamar Dagang dan Industri (Kadin) harus lebih cepat mengantisipasi persaingan global.

Jangan sampai para pengusaha di daerah yang berpenduduk 50 juta jiwa ini ‘terlindas’ oleh masuknya investor dari luar—yang notabene memiliki grade yang sama.

Demikian, salah satu benang merah yang bisa ditarik dari diskusi menjelang Buka Puasa Bersama Bersama Kadin Jawa Barat di Grand Asrilia Hotel Bandung, Kamis 14 Maret 2024.

Dalam kesempatan tersebut hadir para tokoh pengusaha Jawa Barat dari berbagai kalangan usaha.

BACA JUGA: Wawancara Eksklusif Bersama Ketua Kadin Jabar Cucu Sutara, Ada Ancaman Ini

Acara diskusi ringan namun memiliki bobot nasional ini dipimpin oleh Ketua Kadin Jawa Barat H. Cucu Sutara.

Cucu juga didampingi Ketua Penasihat, dan Dewan Pertimbangan Kadin Jabar H. Herman Muchtar—yang juga sekaligus Ketua Gabungan Industri Pariwisata Indonesia (GIPI) Jawa Barat.

Banyak hal yang dibahas, termasuk persaingan usaha yang saat ini makin ketat. Termasuk aturan pemerintah soal pemberlakukan system sistem Online Single Submission (OSS), yang sebagian masih menjadi kendala para pengusaha.

“Bisa dibayangkan, banyak pabrik atau industri berskala nasional dan internasional yang ada di Jawa Barat, belum semuanya bisa meng-akomodir para pengusaha lokal (sub kontraktor). Dan, pemerintah daerah tidak bisa berbuat apa-apa karena memang aturan dari pusat. Siapa saja bisa masuk selama ia bisa mengukuti aturan OSS tadi,” kata salah satu peserta diskusi.

BACA JUGA: Ini Sikap Kadin Jawa Barat Terhadap Kebijakan Pajak Hiburan

Memiliki Nilai Tawar

Oleh sebab itu, hal ini perlu menjadi perhatian sehingga pengusaha (Jawa Barat) memiliki bargaining position.

Apalagi di Jawa Barat memiliki universitas-universitas yang terkemuka, mulai dari Institut Teknologi Bandung (ITB), Polban dan yang lainnya.

“Tapi ketika pengusaha dari luar masuk ke Jawa Barat, kan jarang juga menyertakan para ahli dari disini. Mereka bawa sendiri dari luar. Ya, karena gak ada lagi yang ditakuti dari (pengusaha) Jawa Barat,” tambahnya.

Berbagai masukan inilah yang akan menjadi catatan, sekaligus rekomendasi yang akan disampaikan ke berbagai pihak. Tak terkecuali kepada Pemerintah Daerah.

BACA JUGA: Pabrik Komponen Kendaraan Listrik Jabar Butuh 26 Ribu Tenaga Kerja, Kadin Jabar Persiapkan Ini

Sementara itu, Herman Muchtar mengemukakan bahwa meski tinggal beberapa bulan saja menjabat sebagai Gubernur Jawa Barat, Bey Machmudin dinilai memiliki perhatian yang tinggi.

“Beberapa waktu lalu, beliau menelpon saya. Minta masukan, dari para pengusaha, asosiasi (Kadin) dan lainnya, apa yang harus pemerintah daerah lakukan,” kata Herman.

“Menurut saya ini bagus ya, harus kita sikapi dan segera bisa memberikan rekomendasi ke pemerintah daerah. Makanya, diskusi ini merupakan salah satu upaya kita untuk mencari solusi bersama-sama. Khususnya, dalam menghadapi tantangan usaha ke depan,” sambung Herman.

Maksimalkan Bandara Kertajati

Dibagian lain, Direktur Grand Asrilia Hotel Asri Das menyoroti keberadaan Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) yang hingga saat ini dinilai belum beroperasi secara maksimal. Begitu dengan harga tiket pesawat yang masih terbilang cukup tinggi.

BACA JUGA: Pesan Pj Gubernur Jawa Barat Terhadap Pelaksanaan Safari Ramadhan 2024 PHRI

Asril mendorong supaya pemerintah daerah bisa memperbanyak volume penerbangan yang di BIJB atau Bandara Kertajati, Majelengka.

“Saya yakin, kalau banyak penerbangan dari situ (kertajati), ekonomi akan pulih lebih cepat. Kan, bisa memperbanyak perjalanan umroh yang dipusatkan bandara ini,” katanya.

Ketua Kadin Cucu Sutara Ketua Kadin Jawa Barat, Cucu Sutara mengatakan bahwa diskusi ini menjadi penting, untuk bisa sama-sama menyatukan persepsi dalam mendorong berkembangnya pelaku usaha, sesuai tuntutan zaman.

Menurutnya, melalui diskusi ini diharapkan semakin menguatkan silaturahmi Kadin Jawa Barat dengan Kadin daerah (kota/kabupaten).

“Yang terpenting, dalam mencari solusi, kita harus selalu menjaga kekompakan dan kebersamaan,” tandasnya. ***

Share this Post:

Berita Terkait

Berita Lainnya