Budaya Ngeteh Nusantara Warnai Perhelatan WJIS 2022 Jawa Barat

KLIKNUSAE.com - Berbeda dengan perhelatan sebelumnya, ajang West Java Investment Summit (WJIS) 2022 diwarnai dengan budaya ngeteh bersama.

Menurut Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Jawa Barat Herawanto melalui budaya ngeteh nusantara atau acara Java Tea Experience (JTE) ini, pihaknya berupaya  menggaet para investor.

"Dari komoditas teh, Jabar ingin membangkitkan kembali budaya ngeteh Nusantara sehingga dapat mengimbangi kopi yang memang saat ini sedang booming secara global," kata Herawanto dalam keterangan persnya seperti dikutip Kliknusae.com dari Antaranews, Minggu 9 Oktober 2022.

WJIS Tahun 2022 di Kota Bandung yang berlangsung selama dua hari, diisi dengan promosi berbagai potensi yang dimiliki Jawa Barat untuk dilirik investor.

BACA JUGA: West Java Adventure Off-road Mulai Start dari Kawasan Wisata Sari Ater

Salah satunya adalah potensi teh Jabar yang dinilai cukup prospektif dan menjanjikan keuntungan. Ketahanan pangan dan teknologi agroindustri memang menjadi salah satu fokus WJIS 2022.

Melalui sesi paralel bertajuk Java Tea Experience (JTE) 2022, tradisi ngeteh Nusantara yang semakin tergerus budaya ngopi lambat laun coba dikuatkan kembali.

Herawanto mengatakan Java Tea Experience menampilkan berbagai daerah dengan potensi teh signifikan Nusantara, salah satunya Jawa Barat. Teh diyakini memiliki peran signifikan dalam menopang ekonomi Indonesia sejak lama.

Pulau Jawa tercatat sebagai pulau penghasil teh terbesar di Indonesia dengan pangsa produksi 82,5 persen. Jawa Barat merupakan produsen terbesar teh dengan pangsa 69,15 persen dari teh nasional.

BACA JUGA: RK Launching ‘West Java Calendar of Event 2022’, Ini kata Sandiaga

"Namun sayangnya 50 persen lahan teh di Jabar kondisinya perlu perbaikan. Ini menjadi potensi investasi jangka panjang menarik di Jabar, seperti halnya kopi," ujar Herawanto.

Herawanto menyebutkan semangat WJIS 2022 pada isu ketahanan pangan dan energi baru dan terbarukan (EBT) merupakan langkah Jabar menjawab tantangan global.

Situasi dunia internasional seperti pandemi, pemanasan global, dan perang kerap berdampak pada peningkatan harga pangan dan energi.

Jabar sebagai penghasil teh terbesar di Indonesia perlu mengambil posisi pasar untuk menopang pertumbuhan ekonomi nasional.

Terutama menyejahterakan rakyat Jabar melalui berbagai peluang investasi dari komoditas teh seperti penciptaan lapangan pekerjaan, jenis usaha baru berbasis teh, serta kuliner dan pariwisata.

BACA JUGA: RK Launching ‘West Java Calendar of Event 2022’, Ini kata Sandiaga

Pemerintah Provinsi Jawa Barat bersinergi dengan Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Jawa Barat menggelar WJIS 2022 yang berlangsung 5-6 Oktober 2022 di Kota Bandung.

WJIS 2022 mengambil tema Green Investment: Food Security & Renewable Energy dan tagline “Securing the New Future.

Terdapat 33 proyek yang siap ditawarkan kepada investor. Melalui Java Tea Experience, diharapkan ada investor baik asing dan dalam negeri menanamkan modalnya untuk pengembangan teh Jawa Barat.

BACA JUGA: Pembangunan MICE di Jawa Barat Lamban, Ini Kendalanya Kata Farid Patria

Sebelumnya, Gubernur Ridwan Kamil menyampaikan bahwa Jawa Barat hingga saat ini masih menjadi primadona bagi para investor.

Data realisasi investasi hingga semester I/2022, mendapati Jawa Barat menjadi provinsi dengan realisasi investasi tertinggi se-Nasional senilai Rp83,5 triliun.

Atau meningkat sebesar 15,24 persen persen (yoy). Capaian tersebut didorong oleh realisasi Penanaman Modal Asing (PMA) di Jawa Barat.

Yang mana  memiliki pangsa sebesar 61 persen dari total realisasi investasi. ***

Share this Post:

Berita Terkait

Berita Lainnya