Pawang Hujan Jadi Daya Tarik, Sandiaga Sebut Sebagai Kearifan Lokal

KLIKNUSAE.com – Pawang hujan yang beraksi saat perhelatan MotoGP 2022 di Mandalika, Lombok, Nusa Tenggara Barat menjadi daya tarik tersendiri.

Atraksi ini tentu tidak pernah terjadi di belahan dunia ketika balapan motor paling bergengsi tersebut di gelar.

Tak berlebihan, jika kemudian aksi pawang hujan Rara Isti Wulandari itu memantik keingintauan media luar negeri.

"A shaman ‘calmed’ the deluge so that the MotoGP race could be played," tulis thecanadian news lewat artikelnya.

BACA JUGA: Gelaran MotoGP 2022 Mampu Memutar Roda Ekonomi Lebih Dari Rp 500 Miliar

Hal yang sama juga di tulis media yang berbasis di Australia, speedcafe.com, menulis judul "local rain takes place as storm lash Mandalika."

Tulisan menggambarkan bagaimana ritual lokal dijalankan menyusul hujan yang mengguyur Sirkuit Mandalika.

Aksi Rara Isti Wulandari, Pawang Hujan yang dlibatkan dalam event internasional MotoGP 2022 Mandalika di Lombok, Nusa Tenggara Barat. (Instagram/MotoGP)

Sang pawang juga berjalan di lintasan piting sambil membawa mangkuk logam dan menyanyikan mantra.

Begitu pun di media sosial, penggunaan pawang hujan pun menarik para netizen untuk berkomentar. Pawang juga menjadi salah satu topik terpopuler di Twitter.

BACA JUGA: Event MotoGP Dongkrak Okupansi Hotel di NTB Hingga 95 Persen

"Nggak ada yang memalukan dari ini. Pawang memang bagian dari budaya kita. Yang malu sebenarnya dalam alam bawah sadarnya masih melihat apa-apa yang ala Barat sebagai puncak ideal. Kita BUKAN Barat. Kita memiliki tradisi & cara kita sendiri. Itu harus dihargai," tulis akun Tsamara Amany.

Sementara itu Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Salahudin Uno bahkan menyebut aksi Rara sang Pawang Hujan sebagai bagian dari kearifan lokal.

Bagian Dari Budaya

"Ini bagian dari atraksi kearifan lokal, budaya yang bisa menjadi daya tarik tersendiri. Tapi Allah SWT yang tentunya berkehendak balapan tertunda 1 jam dan bisa terlaksana. Ini jadi momen yang berkesan bukan hanya pembalap tapi juga masyarakat Indonesia," ujarnya.

BACA JUGA: Soal Penonton MotoGP Terlantar, Begini Penjelasan Gubernur NTB

Pertamina Grand Prix of Indonesia (MotoGP Mandalika 2022) memang terbilang sukses. Digelar selama tiga hari, 18-20 Maret 2022 di  Pertamina Mandalika International Street Circuit, dunia memberikan apresiasi yang cukup tinggi terhadap perhelatan ini.

"Tadi kita lihat race berjalan lancar, namun tentunya kita juga sangat bersyukur karena hujan yang sempat menunda start akhirnya mereda berkat doa dari kita semua. Dan akhirnya kita melihat race yang sangat menarik," lanjut Sandiaga.

Sesuai Kaidah Kesehatan Para Riders

Menparekraf mengungkapkan, saat hujan pihak pelaksana langsung melakukan koordinasi. Dan setelah melihat data-data yang ada maka diputuskan balap ditunda selama 1 jam.

BACA JUGA: Ini Hotel Tempat Menginap Juara MotoGP Mandalika, Resort yang Menawan

Karena selain trek yang basah, yang dikhawatirkan dalam kondisi itu adalah jarak pandang atau visibility pembalap.

"Jadi terus terang saat hujan kami berkoordinasi kami memastikan bahwa gelaran ini harus sesuai dengan kaidah keselamatan bagi para riders dan juga keselamatan seluruh kru," ujar Sandiaga.

Hujan tak menyurutkan tim dan para pembalap MotoGP saat beraksi di Sirkuit Pertamina Mandalika. (Dok.Kemenparekraf)

Di tengah hujan, ada satu momen yang menarik perhatian. Yakni ketika Presiden Joko Widodo turun ke Pit Lane dan menyapa masyarakat untuk memberikan semangat.

"Saat itu Presiden ambil keputusan untuk tetap melanjutkan prosesi lagu kebangsaan Indonesia Raya. Dan Alhamdulillah, setelah dikumandangkan, hujan mulai reda dan race bisa dimulai," kata Sandiaga. 

BACA JUGA: Risman Pegawai Hotel, Disebut Namanya Oleh Juara MotoGP, Miguel Oliveira

"Jadi menurut saya rasa keputusan strategis seperti itu yang akhirnya membawa satu kepastian, kejelasan, dan memberikan juga semangat kepada para penyelenggara bahwa kita berkomitmen dalam menyelenggarakan event ini," ujar Sandiaga.

Hingga akhirnya hujan reda dan pihak penyelenggara memutuskan balap bisa kembali dimulai. Pembalap pun mengaku terkesan dengan kondisi tersebut.

"Saya berbicara dengan beberapa pembalap, ini adalah pengalaman pertama mereka. Selain pertama kalinya balap di trek Mandalika, tapi juga balapan dalam keadaan hujan seperti ini. Ini pengalaman yang sangat berkesan buat mereka," ujarnya.  ***

Share this Post:

Berita Terkait

Berita Lainnya