Asosiasi Industri Pariwisata Apresiasi Peran Kadisbudpar Jabar

Kliknusae.com - Pariwisata Provinsi Jawa Barat dalam rentang waktu satu tahun menunjukkan progress yang cukup baik. Hal ini ditunjang keseriusan pemerintah daerah melalui Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) dalam membenahi destinasi maupun penyelenggaraan event (atraksi).

Sejak awal kepemimpinan  Gubernur Ridwan Kamil sektor pariwisata di Jawa Barat memang dijadikan tumpuhan pendorong perekonomian rakyat. Itu pula yang kemudian mendasari, pemilihan tagline bahwa pariwisata merupakan lokomotif ekonomi rakyat.

"Saya melihat kemajuan pariwisata di Jawa Barat, tidak terlepas dari kemampuan Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan dalam menterjemahkan program yang diluncurkan gubernur. Ini artinya, chemistry yang terbangun cukup baik," demikian disampaikan Ketua DPD Asosiasi Perusahaan Perjalanan Wisata Indonesia (ASITA) Jawa Barat Budijanto Ardiansjah ketika dihubungi Kliknusae.com,Kamis malam (19/12/2020).

Budijanto dimintai tanggapannya terkait pengembangan pariwisata di Jawa Barat kurun waktu 2019.

Menurut Budijanto, pembangunan Jawa Barat secara umum diarahkan kepada pengembangan industri pariwisata, ekonomi kreatif dan digital.Hal ini tak lain didasarkan pada tingginya potensi pariwisata Jabar yang tersebar di tiap kabupaten/kotanya, serta dinilai dapat meningkatkan pendapatan daerah.

Dinas Pariwisata juga telah merancang hingga 262 agenda pariwisata di berbagai bidang, mulai dari seni dan budaya, religi, kuliner, dan sebagainya.

Agenda-agenda tersebut telah dipersiapkan melalui beberapa pendekatan, yakni nomadic traveller, digital tourism, hingga wisata halal. Dan sebanyak 50% targetnya adalah milenial.

Peran Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Dedi Taufik,lanjut Budi-begitu sapaan Budijanto dalam mendorong percepatan pengembangan pariwisata menunjukkan bahwa ia memiliki dedikasi yang tinggi dalam mengimplementasikan visi dan misi gubernur dalam membangun pariwisata Jawa Barat.

"Meski pun sebelumnya berlatar belakang Dinas Perhubungan, kenyataannya ia mampu juga dalam membenahi pariwisata. Ini tentu menjadi aset bagi Pemda Jawa Barat sehingga, kenapa tidak,ia diberikan kesempatan menduduki jabatan yang lebih tinggi agar bisa segera mengeksekusi program pariwisata yang sudah disiapkan, oleh penerusnya," lanjut Budi.

Kinerja Kepala Disparbud juga mendapat sorotan dari Ketua Gabungan Industri Pariwisata Indonesia (GIPI) Jawa Barat, Herman Muctar.

Menurutnya, sosok Dedi Taufik merupakan pejabat publik yang mau mendengar dan bertanya kepada stake holder, bagaimana merancang pariwisata Jawa Barat ke depan.

"Dalam beberapa kali hadir dalam Focus Group Discussion (FGD), beliau itu cukup kritis dan banyak bertanya. Memang harus seperti itu. Gak boleh pejabat cicing wae (berdiam saja). Dia harus mampu membangun komunikasi dengan semua elemen masyarakat," kata Herman-yang juga Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Jawa Barat ini.

Dimulai dengan peluncuran West Java Calender of Event 2019, Disparbud secara marathon terus mempersiapkan berbagai kegiatan. Sebut saja,misalnya, belum lama ini digelar workshop "Smart Tourism" bekerjasama dengan  East West Center (EWC).

Workshop ini ditujukkan bagi para pengelola pariwisata, khususnya para ASN di lingkungan Pemprov Jabar serta Pemda 27 kabupaten/kota se-Jabar.

Tujuannya adalah untuk melahirkan para penggerak pengelola program wisata di setiap kota/kabupaten se-Jabar.

Mereka nantinya diminta untuk 'menularkan' ilmu yang didapat bagi rekan serta komunitasnya di daerah masing-masing.

Selain mendidik calon penggerak wisata daerah, masing-masing kota/kabupaten di Jabar juga hibahkan bus pariwisata serupa bus Bandros di Kota Bandung untuk dapat bergerak menjadi salah satu ikon wisata daerah masing-masing.

Tak hanya itu, rencananya juga akan dibangun pusat-pusat kreativitas anak muda guna menunjang kegiatan pariwisata dan ekonomi kreatif.

Wisata Air

Dalam pengembangan Wisata Air dilakukan mencakup revitalisasi waduk maupun situ dan pembangunan breakwater atau pemecah gelombang .Ada  lima lokasi, yakni penataan di Kalimalang Kota Bekasi, Situ Rawakalong Kota Depok.

Kemudian ada Waduk Darma Kabuaten Kuningan, Situ Ciburuy di Kabupaten Bandung Barat, dan terakhir breakwater di Pantai Barat Pangandaran.

Saat ini telah memiliki Detail Engineering Design (DED) alias detil perencanaan fisik hingga 2020 mengenai proyek-proyek penunjang wisata tersebut.

Terkait target wisatawan, Pemprov Jabar mendorong tercapainya 1.830.000 kunjungan wisman, dan 48.000.000 kunjungan wisnus sepanjang 2019.

Karenanya, beragam event sudah dipersiapkan, dengan total 262 kegiatan. Terdiri dari 85 event budaya, 23 event kuliner, 24 event olahraga, 6 event religi, 113 event seni, dan 11 event wisata lainnya.

Dengan banyaknya event yang digelar di Jawa Barat, diharapkan dapat mendorong PDRB sektor pariwisata.Hingga tahun 2023, paling tidak ditargetkan dapat meningkat dua digit. Guna mendorong profesionalitas penyelenggaraan eventsinergitas pentahelix pun ditingkatkan.

(adh)

Share this Post:

Berita Terkait

Berita Lainnya