Banyak Destinasi Bermunculan, Tapi Pemahaman Pejabat Daerah Belum Sama

KLIKNUSAE.com  - Ketua Gabungan Industri Pariwisata (GIPI) Jawa Barat Herman Muchtar menyampaikan bahwa saat ini makin banyak destinasi bermunculan.

Potensi ini menjadi pendorong dalam percepatan pembangunan sektor pariwisata di Jawa Barat, sehingga menjadi modal untuk menarik wisatawan.

“Dulu, Bandara Kertajati tutup karena tol Cisumdawu belum selesai. Namun, dengan sudah tersambungnya akses tol tersebut, sekarang Bandung-Kertajati waktu tempuhnya paling lama 1,5 jam,” kata Herman saat tampil dalam acara live podcast EP TV “Kewirausahaan di Sektor Pariwisata” di Universitas Sumatera Utara (USU), Senin 4 Desember 2024.

Pilihan transportasi bagi wisatawan yang ke Bandung saat ini lebih mudah. Tidak saja, bagi wisatawan Nusantara namun juga wisatawan mancanegara.

BACA JUGA: GIPI Jabar Ingatkan Program Tourism Fund Harus Tepat Sasaran

“Sebelumnya kalau ditempuh dari Cengkareng kan bisa sampai 3-4 jam. Nah, kemudahan akses inilah yang kita terus sosialisasikan,” tandas Herman.

Podcast yang dipandu Coki Ahmad Syahwier Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) USU mengupas kewirausahakan pariwisata.

Diakui Herman, masih banyak yang perlu dipersiapakan Jawa Barat dalam pengembangan bandara. Terutama, memperbanyak alternatif akses ke Bandara Kertajati.

“Kalau dibandingkan dengan Bandara Kualanamu, kami masih harus banyak berbenah. Disini (Kualanamu) kan sudah ada kereta yang langsung terhubung ke bandara. Mudah-mudahan, Bandara Kertajati juga bisa melakukan hal yang sama,” papar Herman.

BACA JUGA: Pj Gubernur Jawa Barat Bey Machmudin Dapat Pesan Dari GIPI, Ini Bunyinya

Tantangan dan Kendala

Dalam membangun wirausaha pariwisata tidaklah mudah. Banyak tantangan dan kendala yang harus dihadapi.

Menanggapi pertanyaan dari Coky ini, Herman Muchtar mengemukakan bahwa sebelum terjadi guncangan Pandemi Covid-19 beberapa tahun lalu, Kota Bandung dan Jawa Barat secara umum menjadi primadona.

Namun, setelah Pandemi semua sektor pariwisata di Jawa Barat benar-benar “terkapar”. Untuk bangkit kembali saat ini sungguh luar biasa beratnya.

“Jadi, kendala kita untuk memulihkan kembali sektor pariwisata adalah akses pendanaan. Pariwisata, masih sulit untuk mendapatkan pembiayaan dari perbankan,” ungkap Herman.

BACA JUGA: 16 Ribu Tiket Gratis Disediakan untuk Perjalanan Ke Bandara Kertajati

“Padahal sektor pariwisata, terutama di Kota Bandung itu paling besar menyumbang Pendapatan Asli Daerah (PAD),” sambung Herman.

Oleh sebab itu, ia meminta adanya pemahaman dari para pejabat pemerintah daerah terhadap potensi wisata di daerah masing-masing.

Kalau memiliki pemahaman yang sama, bukan hal mustahil pengembangan pariwisata Jawa Barat akan lebih cepat. Banyak destinasi bermunculan di daerah yang dibangun secara bersama-sama agar lebih masif.

“Nah, ini yan belum terkolaborasi dengan baik. Apalagi dana pemerintah (pusat) sekarang juga tidak begitu besar untuk sektor pariwisata. Karena juga terpotong oleh program IKN,” katanya.

BACA JUGA: Ini Alasan Penolakan Bandara Kertajati jadi Penerbangan Kloter Haji

Pentingnya Inovasi

Menjawab pertanyaan salah seorang audien, inovasi apa untuk sektor pariwisata supaya bisa tumbuh dan berkembang setelah pandemi Covid-19.

“Saya kira, inovasi memang menjadi keharusan. Strategi dulu (sebelum pandemi) dan sekarang sudah berubah. Saya ambil contoh di Sari Ater, dulu kamar itu laku, selalu penuh. Begitu pandemi terjadi, kamar hotel kosong. Sari Ater kemudian melakukan strategi lain dengan menciptakan produk baru Campervan Park. Itu booming, sampai hari ini,” ujar Herman.

Artinya, kecepatan beradaptasi pasca pandemi menjadi suatu keharusan untuk tetap survive dan bisa terus mempertahankan pengunjung.

BACA JUGA: Bandara Kertajati Siap Terima Peralihan Penerbangan dari Husein Sastranegara

Sebagaimana diketahui, dengan tagline #BetterKertajati, Pemda Jawa Barat berkolaborasi dengan GIPI saat ini sedang menggelar Smiling West Java Sales Mission di Amarylis Room Grand Mercure Hotel Medan, dyang berlangsung sejak 5 Desember 2023.

Kegiatan ini dihadiri lebih 100 orang dari berbagai institusi kepariwisataan, asosiasi dan pemerhati pariwisata.

Beberapa atraksi seni Jawa Barat pun ditampiljan dari acara ini. Seperti, tarian penyambutan Pangbagea yang dibawakan oleh 7 puteri cantik dari Lingkung  Seni Sunda.

BACA JUGA: Kopo Bakal Jadi Kawasan Perhotelan yang Menarik, Ini Alasannya

Sebuah tarian  yang menggambarkan 7 bidadari yang menghiasi langit bumi Pasundan. Lingkung Seni Sunda Gentra Parahyangan di Kota Medan ini dibawah pimpinan Kang Kiki Koswara.

“Terbang sekawan si burung dara, kapal melaju dari kertajati, sekali datang ke Sumatera Utara, semoga rindu datang kembali,” demikian pantun yang disampaikan Laila Jamilah Lubis Kabid Pemasaran Pariwisata mewakili Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Sumatera Utara, saat memberi sambutan pada acara tersebut.

Sementara itu, Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Provinsi Jawa Barata, Benny Bachtiar mengatakan bahwa berlibur ke Jawa Barat saat ini semakin mudah. Banyak destinasi bermunculan yang bisa dikunjungi.

“Sekarang lebih muda untuk menjangkau beberapa destinasi dengan telah beroperasinya Bandara Kertajati secara penuh,” kata Benny. ***

Share this Post:

Berita Terkait

Berita Lainnya