PT Astra International Resmi Beli Hotel Mandarin Senilai Rp 1,27 Triliun

KLIKNUSAE.com - PT Astra International Tbk (ASII), perusahaan terkemuka di Indonesia, mengguncang pasar dengan mengumumkan transaksi afiliasi senilai USD 85 juta. Atau sekitar Rp 1,27  triliun untuk mengakuisisi hotel mewah, Mandarin.

Transaksi ini membuktikan komitmen Astra dalam memperluas portofolio investasinya di sektor perhotelan.

Dalam transaksi ini, PT Astra Land Indonesia (ALI) bertindak sebagai pembeli, sementara penjualnya adalah Mandarin Oriental Holding B.V. (MOH), pemegang saham utama hotel tersebut.

Jual beli saham mencapai USD 49,77 juta, sedangkan sisanya, sebesar USD 35,23 juta, merupakan piutang yang terkait dengan pinjaman yang diberikan oleh anak usaha MOH, Mandarin Oriental Hotel Group Limited (MOHGL), kepada JMA.

BACA JUGA: 6 Hotel Ini Dipilih Menginap Para Tamu Negara di Pelantikan Presiden

Perlu diketahui bahwa transaksi ini dikategorikan sebagai transaksi afiliasi karena adanya hubungan afiliasi antara ALI. Sebuah, perusahaan terkendali Perseroan, dengan MOH dan MOHGL, yang merupakan afiliasi dari pemegang saham utama Perseroan.

ALI memiliki kepemilikan tidak langsung sebesar 50 persen di Perseroan.

Astra International Tbk (ASII) sendiri memiliki kaitan dengan Perseroan melalui kepemilikan tidak langsung Jardine Cycle & Carriage Limited.

Pemegang saham utama Perseroan dengan porsi kepemilikan sebesar 50,11 persen.

Grup Jardine Matheson

Jardine Cycle & Carriage (JC&C) adalah perusahaan induk investasi Grup Jardine Matheson, yang memiliki berbagai lini bisnis di Asia Tenggara.

BACA JUGA: Sari Ater Smart Kids Adventure Camp Digelar Juli 2023, Ini Keseruannya

Termasuk properti, motor, retail, restoran, engineering, alat berat, pertambangan, konstruksi, dan hotel.

Grup Jardine Matheson juga memiliki Mandarin Oriental Hotel Group, yang dikenal dalam bisnis hotel. Sementara itu, Astra International Tbk (ASII) terkenal dalam bisnis otomotif dan merupakan bagian dari JC&C.

Kesamaan pemilik akhir inilah yang menjadi pendorong utama transaksi pembelian saham JMA oleh ALI.

Menanggapi transaksi ini, Tira Ardianti, Head of Investor Relation Astra International, menyatakan bahwa Perseroan telah mengalokasikan dana belanja modal (capital expenditure/capex) sebesar Rp 6,7 triliun hingga kuartal I 2023.

BACA JUGA: PHRI Pangandaran Dukung Penuh Subsidi Seat Citilink Ke Nusawiru

Investasi di sektor kesehatan

"Jumlah ini mengalami peningkatan signifikan dibandingkan dengan capex sebesar Rp 4 triliun pada kuartal I tahun sebelumnya," jelas Tira saat berbicara di Workshop Wartawan Pasar Modal 2023, Rabu 5 Juli 2023.

Astra International berencana untuk terus mengalokasikan dana belanja modal dan investasi sebesar Rp 40 triliun sepanjang tahun ini.

Dari jumlah tersebut, sekitar Rp 24 triliun hingga Rp 25 triliun akan digunakan untuk belanja modal, sementara sisanya, sekitar Rp 15 triliun hingga Rp 16 triliun, akan diarahkan untuk investasi.

BACA JUGA: Gino Feruci Hotel Braga, Pas Banget Buat Staycation di Liburan Sekolah

Perusahaan juga menunjukkan fokusnya pada investasi yang dapat memperkuat bisnis inti di sektor otomotif, dengan perhatian khusus pada sektor mobilitas dan elektrifikasi.

Selain itu, Astra tidak menutup kemungkinan untuk melihat peluang investasi di sektor kesehatan, mengingat prospek yang cerah di masa depan.

Sebagai contoh, Astra telah melakukan investasi di Rumah Sakit Hermina dan juga Halodoc, menunjukkan komitmen Perseroan dalam memperluas jejaknya di sektor kesehatan.

BACA JUGA: Perjalanan Henry Husada Memilih Menjadi Entrepreneur, Ini Tujuannya

Dengan mengumumkan akuisisi hotel Mandarin yang prestisius ini dan meningkatkan belanja modal, Astra International Tbk (ASII) menunjukkan tekadnya untuk terus tumbuh dan menghadapi tantangan di tengah situasi pandemi yang berubah menjadi endemi.

Langkah ini juga menandai langkah strategis Astra dalam memperkuat portofolio investasinya, serta meningkatkan kehadirannya di sektor-sektor yang menjanjikan. ***

Share this Post:

Berita Terkait