Single Authority Management Destinasi Wisata, Istilah Apa Pula Ini?

KLIKNUSAE.com – Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif akan memberlakukan single authority management (manajemen otoritas tunggal) untuk destinasi wisata.

Bagi sebagian orang, istilah ini sesuatu yang baru terdengar. Utamanya, bagi pelaku industri pariwisata tanah air.

Belakangan, diketahui ide penggunaan istilah itu diakui Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Salahudin Uno tercetus saat menggelar rapat kerja dengan Komisi X DPR RI.

"Kami sekarang sedang menggodok Rancangan Undang-undang (RUU) ini. Terutama untuk destinasi super prioritas agar tidak tumpang tindih. Tidak ada lagi koordinasi yang tidak efektif," kata Sandiaga saat menghadiri "The Weekly Brief with Sandi Uno" secara virtual di Jakarta, Senin 29 Agustus 2022.

BACA JUGA: Liburan Ke Pulau Belitung Lagi, 5 Destinasi Ini Menanti

Koordinasi yang tidak efektif, lanjut Sandiaga, akhirnya dapat membuat distorsi di masyarakat di tengah Indonesia yang saat ini sedang berjuang meningkatkan kembali sektor pariwisata.

Menurut Sandiaga, dirinya melihat utamanya dalam area konservasi. Baik cagar budaya maupun taman nasional, merupakan tempat-tempat wisata yang harus dijaga secara totalitas sebagai upaya konservasi.

"Kita lihat harus ada single authority management. Yaitu yang bisa memberikan informasi secara utuh. Berupa narasi yang dibawa mengenai apa yang dilakukan oleh pemerintah dan bagaimana produk-produk yang ditawarkan," ujar Menparekraf.

Single Authority Management tersebut, lanjut Sandiaga, dibutuhkan meskipun pengelolanya merupakan bagian dari pemerintah.

BACA JUGA: Wisata di Kawasan Puncak Bogor, 10 Destinasi Ini Asyik Lho

"Semuanya harus dikelola dengan baik, sehingga narasi yang keluar ke publik itu menjadi narasi tunggal untuk kebangkitan kita," kata Sandiaga.

Dengan demikian, Indonesia bisa mengurangi konflik yang terjadi dan menciptakan pariwisata berkualitas, berkelanjutan, hingga menciptakan lapangan kerja dan manfaat bagi penduduk sekitar.

"Belajar dari terakhir di Labuan Bajo, bahwa masyarakat belum terlalu mengerti mengenai upaya konservasi kita,” katanya.

“Oleh sebab itu, harapan ini dengan adanya single authority management, upaya narasi kita yang terintegrasi bisa kita sampaikan ke publik," sambunya Sandiaga. ***

Share this Post:

Berita Terkait

Berita Lainnya