Bandara Soetta Andalkan Roombox Untuk Tampung Traveler

JAKARTA, Kliknusae.com - Tingginya arus penumpang di Bandara Soekarno-Hatta (Soetta) mendorong PT Angkasa Pura II (Persero) meningkatkan pelayanan bagi penumpang.

Salah satunya adalah dengan dengan menyediakan fasilitas menginap bagi penumpang, baik untuk para treveler maupun pebisnis.

Terobosan baru yang dilakukan Angkasa Pura II yakni di Industri Hospitality.  Setelah Hotel Kapsul Ada, kini kembali dihadirkan, Roombox. Apa Itu?

Roombox adalah Digital Airport Hotel. Tak ada bedanya sih dengan hotel kapsul yang dikelola PT Capsule Indonesia pertama kali dibuka pada 10 Agustus 2018 di Terminal 3 Bandara Soekarno-Hatta.

Ketika itu ada 120 kapsul futuristik atau kamar dengan berbagai fasilitas untuk memudahkan traveler yang membutuhkan keringkasan, kepraktisan, kecepatan dan sangat mementingkan bujet.

Di setiap kapsul seluas 1,3 meter x 2 meter ini terdapat sejumlah fasilitas seperti televisi, headphone, kasur, bantal, selimut, 2 USB charging port, ambience light, pendingin udara, WiFi super kencang, dan cermin.

Terdapat juga loker dan shower room di area hotel yang dapat digunakan oleh pelanggan.

Melihat permintaan yang tinggi, Digital Airport Hotel kemudian pada Februari 2020 membuka layanan di Terminal 2 dengan jumlah kapsul sebanyak 110 kapsul.

"Konsep hotel kapsul ini terintegrasi dengan konsep pengembangan smart airport atau digital airport di Bandara Soekarno-Hatta. Di Terminal 3, hotel kapsul sudah ada pada 2018, dan pada Februari 2020 ada di Terminal 2. Bandara Soekarno-Hatta merupakan bandara pertama di Indonesia yang memiliki hotel kapsul," ujar President Director PT Angkasa Pura II (Persero) Muhammad Awaluddin di dalam Live Instagram 'AP2 Comes to You', pekan lalu.

Di sisi lain, keberadaan hotel kapsul juga mengakomodir tumbuhnya permintaan traveler terhadap penginapan di bandara.

Pada kesempatan yang sama, Direktur PT Capsule Indonesia Rudy Josano mengatakan setiap tahunnya penumpang pesawat di Bandara Soekarno-Hatta sekitar 60 juta penumpang.

" Kalau 5% saja membutuhkan penginapan atau hotel, seberapa luas space yang harus disediakan kalau untuk hotel seperti biasa? Untuk hotel kapsul ini cukup dibutuhkan space seluas 400 meter persegi untuk 120 kapsul yang nyaman dan aman," paparnya.

Adapun pada tahun ini Digital Airport Hotel kembali memperkenalkan terobosan baru di industri hospitality dengan menyediakan Roombox yang merupakan kamar serupa kapsul namun dengan dimensi yang lebih luas dan cukup untuk 2-3 orang.

"Roombox ini untuk memenuhi permintaan pelanggan yang ingin menginap 1 kamar berdua, misalnya ada orang tua bersama anak 12 tahun. Karena, untuk kapsul hanya diperuntukkan untuk 1 orang saja," ujar Rudy Josano.

Roombox ini terletak di Digital Airport Hotel Terminal 2, di dalam satu area dengan hotel kapsul.

Fasilitas yang tersedia di dalam Roombox adalah kasur untuk 2-3 orang, meja dan kursi kerja, televisi, pendingin udara.

"Seluruh proses pembuatan Roombox ini dilakukan di dalam negeri, benar-benar produk lokal dan menjadi kebanggan kita semua," ujar Rudy Josano.

Lebih lanjut, Rudy Josano menjelaskan bahwa pelanggan hotel kapsul ini berasal dari seluruh kalangan traveler mulai dari tujuan wisata hingga bisnis.

"Hotel kapsul di Bandara Soekarno-Hatta ini benar-benar breakthrough, karena mampu menyediakan hotel untuk berbagai keperluan termasuk bagi yang menunggu transit," jelas Rudy.

"Bahkan ada pelanggan kami dari Middle East yang selama 1 minggu menyewa kapsul, sementara dia melakukan bisnis di Jakarta. Ada juga satu keluarga dari Makassar yang sengaja terbang ke Bandara Soekarno-Hatta hanya untuk merasakan menginap di hotel kapsul," lanjutnya.

Di tengah pandemi ini, Digital Aiport Hotel juga menjalankan protokol kesehatan secara ketat termasuk juga melakukan sterilisasi dengan UV light terhadap setiap kapsul atau roombox.

Adapun tarif untuk hotel kapsul di Digital Airport Hotel Terminal 2 dan Terminal 3 adalah Rp200.000 (9 jam) dan Rp300.000 (24 jam). Sementara itu, untuk roombox dipatok Rp450.000 - Rp500.000. (*/adh)

Share this Post:

Berita Terkait