PHRI Jabar Dorong Pemerintah Hidupkan Kembali Badan Promosi Pariwisata Daerah
KLIKNUSAE.com — Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Jawa Barat, Dodi Ahmad Sofiandi, mendorong agar Badan Promosi Pariwisata Daerah (BPPD) Jawa Barat segera diaktifkan kembali.
Menurutnya, promosi merupakan ujung tombak dalam mendongkrak kunjungan wisatawan ke provinsi ini.
“Promosi menjadi langkah penting untuk menarik wisatawan datang ke Jawa Barat. Tidak akan ada artinya infrastruktur yang baik kalau wisatawannya tidak ada," ujar Dodi dalam acara Talk Show Sunda Karsa Fest Karya Kreatif Jawa Barat 2025, Kamis, 17 Juli 2025.
"Apa gunanya destinasi yang bagus jika tidak diketahui orang,” sambung Dodi.
Ia menambahkan, merupakan hal yang mustahil berharap pertumbuhan wisata tanpa adanya strategi promosi yang kuat dan terstruktur.
Karena itu, dia menilai penting untuk merevitalisasi peran BPPD sebagai motor penggerak kampanye pariwisata Jawa Barat di tingkat nasional maupun internasional.
“Pernyataan Deputi Perwakilan Bank Indonesia yang menyebut Jawa Barat masih berada di posisi ketiga dalam pencapaian wisatawan menjadi pekerjaan rumah besar yang harus ditangani secara serius,” katanya.
Meski demikian, Dodi memberikan apresiasi khusus kepada Pemerintah Kota Bandung yang dinilainya telah menunjukkan komitmen nyata dalam menggairahkan sektor pariwisata.
Ia memuji langkah-langkah progresif Wali Kota Bandung, Farhan, yang terus menghadirkan berbagai event kreatif untuk menarik wisatawan.
“Kita harus sampaikan terima kasih kepada Wali Kota Bandung, Pak Farhan. Beliau telah membuktikan kerja kerasnya dengan menyelenggarakan berbagai event yang menarik minat wisatawan,” ucap Dodi.
Lebih lanjut, ia juga menilai langkah Wali Kota membuka ruang pertemuan dan agenda rapat-rapat instansi pemerintahan di hotel-hotel.
Langkah ini dianggap sebagai strategi tepat untuk membangkitkan kembali industri perhotelan yang sempat terpukul selama pandemi.
BACA JUGA: Ini Sikap ASITA DPD Jawa Barat Terkait Larangan Study Tour oleh Gubernur Dedi Mulyadi
Penguatan Kelembagaan Promosi
“Langkah ini patut diapresiasi. Ini bukan sekadar dorongan ekonomi, tapi bentuk konkret keberpihakan terhadap pelaku industri pariwisata lokal,” pungkasnya.
Dengan kolaborasi dan penguatan kelembagaan promosi seperti BPPD, Dodi optimistis Jawa Barat bisa kembali menjadi magnet utama wisatawan nusantara maupun mancanegara.
Sementara gelaran panggung Sunda Karsa Fest Karya Kreasi Jawa Barat (KKJB) 2025 untuk merajut simpul kekayaan budaya dan geliat ekonomi kreatif desa.
Selama empat hari, mulai 17 hingga 20 Juli 2025, sebanyak 27 desa wisata dari berbagai penjuru Tanah Pasundan bakal unjuk potensi di Atrium Trans Studio Mall dan TCC Bandung.
Kepala Disparbud Jabar, Iendra Sofyan, menyebut dua poros utama yang diangkat dalam ajang ini: ekonomi kreatif dan kawasan pariwisata.
"Desa-desa ini memiliki daya tarik wisata yang khas. Baik berbasis alam maupun buatan—mulai dari kerajinan lokal, kuliner, hingga produk budaya," kata Iendra.
Setiap desa wisata membawa cerita dan keunikan masing-masing. Ada yang mengusung kekuatan kuliner tradisional, memamerkan kriya berbasis kearifan lokal.
Atau menawarkan pengalaman agrowisata dan eduwisata berbasis komunitas.
Semua itu dikelompokkan ke dalam empat kategori utama: agrowisata, eduwisata, kuliner, dan kerajinan.
Disparbud Jabar tak berjalan sendiri. Mereka menggandeng Asosiasi Perusahaan Perjalanan Wisata Indonesia (Asita).
Termasuk, Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) untuk menyiapkan 500 paket wisata tematik.
Iendra menyebut kolaborasi ini sebagai peluang strategis untuk memperkuat jejaring promosi pariwisata berbasis desa.
“Ini kesempatan emas bagi kami untuk memamerkan wajah desa yang produktif dan kreatif,” ujarnya.
Sunda Karsa Fest tahun ini bukan sekadar pesta budaya. Ia menjelma ruang pertemuan antara potensi lokal dan pasar wisata yang terus berkembang.***