Pelestarian Budaya di Kalangan Milenial, Upaya Membentengi Arus Teknologi Informasi

KLIKNUSAE.com - Pelestarian budaya di kalangan milenial diharapkan mampu membentengi perkembangan pesat dunia teknologi informasi.

Sebeb dibalik kemajuan arus informasi global  tersebut, tersembunyi dampak yang mungkin tidak selalu menggembirakan.

Dalam laju informasi yang begitu deras, kita harus mewaspadai potensi merosotnya nilai-nilai budaya leluhur yang telah mengakar dalam jiwa masyarakat.

Oleh sebab itu di tengah gemuruh arus modernitas, upaya untuk menjaga kekayaan budaya jangan sampai terhenti begitu saja.

Masih terkait hal tersebut, Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Provinsi Jawa Barat baru-baru ini menggelar aksi seni dan budaya di kalangan anak muda.

BACA JUGA: Gebyar Seni Budaya Menjadi Sarana Efektif Promosi Produk UMKM

Event ini diikuti  230 siswa dari 9 SMA dan 2 SMK di Kota Cirebon dalam "Dialog Penguatan Budaya Lokal".

Suasana semarak dihiasi oleh kehadiran tokoh-tokoh penting. Seperti Wakil Gubernur Jabar Uu Ruzhanul Ulum, Kadisparbud Jabar Benny Bachtiar, dan Wakil Walikota Cirebon Eti Herawati.

"Dalam lautan informasi yang menghempas, budaya adalah mercu suar yang menerangi jalan kita. Keberagaman seni dan budaya di Jawa Barat adalah harta tak ternilai, yang perlu kita jaga dengan sepenuh hati," kata  Wagub Jabar Uu Ruzhanul Ulum, pidatonya yang penuh semangat.

Tidak sekadar acara monolog, "Dialog Penguatan Budaya Lokal" menjadi wadah inspiratif bagi generasi muda untuk berinteraksi langsung dengan para tokoh budayawan.

BACA JUGA: Disbudpar Kota Bandung Cari Bekas Pabrik untuk Pusat Seni Budaya

Potensi Gua Sunyaragi

Pertukaran pandangan yang intens terjalin, diikuti oleh sesi tanya jawab yang membangun. Seniman-seniman berbakat ikut memberikan cahaya kebijaksanaan mereka. Sementara potensi Gua Sunyaragi menjadi pelajaran hidup tentang kekayaan alam dan sejarah.

Di panggung gemerlap, Tari Manggala Yuda memukau mata, sementara irama Rebon Caruban menggetarkan hati yang hadir.

Setiap gerak, setiap nada, menjadi pesan tersirat dari nenek moyang yang harus dijaga agar tidak pudar terkena angin modernitas yang bertiup begitu kencang.

Namun, semangat pelestarian ini tak berhenti hanya pada acara itu saja. Dialog Penguatan Budaya Lokal hanyalah salah satu bagian dari serangkaian upaya dalam program Riksa Budaya Jawa Barat yang sudah dimulai sejak tahun 2019.

BACA JUGA: 19 Produk Budaya Jabar Ini Menjadi Warisan Budaya Takbenda 2022

Hal ini mencerminkan tekad kuat untuk memahamkan generasi muda tentang akar budaya tradisional yang berakar dalam tiga wilayah unik: Sunda Betawi, Sunda Priangan, dan Sunda Kacirebonan.

Kadisparbud Jabar Benny Bachtiar menekankan melalui dialog ini,diharapkan  generasi muda akan semakin menyadari warisan budaya yang diberikan oleh leluhur.

"Ini bukan hanya cerita masa lalu, melainkan tumpuan masa depan yang perlu dilestarikan," ujar Benny.

Seiring matahari terbenam di cakrawala, semangat untuk menjaga warisan budaya berkobar semakin tinggi. Dalam dunia yang terus berubah, menjaga akar budaya adalah langkah penting menuju masa depan yang kokoh.

Acara ini, tanpa diragukan lagi, telah membuka lembaran baru bagi generasi muda Jawa Barat, menanamkan cinta mendalam pada akar budaya mereka, dan merajut masa depan yang penuh harapan. ***

Share this Post:

Berita Terkait