Ketua DPP AHLI Ketut Swabawa Minta Singapore Airlines Lebih Siap Masuk Bali

KLIKNUSAE.com – Ketua DPP AHLI I Ketut Swabawa mengingatkan maskapai Singapore Airlines agar mempersiapkan lebih matang sebelum membuka kembali rute penerbangan harian ke Bali.

“Berdasarkan pengalaman 14 Mei 2021, dimana Singapore Airlines batal terbang ke Bali karena tidak mendapatkan ijin mendarat oleh pemerintah dan otoritas bandara. Untuk rencana pembukaan rute harian ke Bali mulai 16 Februari 2022, harus dipersiapkan lebih baik lagi,” kata Ketua Swabawa ketika dihubungi Kliknusae.com, Sabtu 29 Januari 2022.

Ia dimintai tanggapannya terkait rencana maskapai Negeri Singa itu kembali mendarat di Bali.

Sebagaimana diketahui, Singapore Airlines akan membuka kembali penerbangan komersial harian dari Singapura ke Bali.

BACA JUGA: DPD PUTRI Usulkan Penyesuaian Regulasi Agar Wisman Cepat Ke Bali

SIA akan mengoperasikan pesawat Boeing B787-10 berkapasitas 337 kursi pada rute ini. Armada Boeing 787-10 menampilkan produk kabin regional SIA yang baru.

Komposisinya terdiri dari 36 kursi Business Class dan 301 kursi Economy Class.

"Dimulainya kembali penerbangan harian ke Bali merupakan bagian dari komitmen jangka panjang SIA. Untuk menumbuhkan industri pariwisata Indonesia. Jaringan penumpang SIA saat ini mencakup 64 destinasi di 34 negara," ujar Alvin Seah, General Manager Indonesia, Singapore Airlines.

Menurut Swabawa--yang belum lama ini diberi mandat memimpin Association of Hospitality Leaders Indonesia (AHLI), rencana SIA kembali ke Bali sangat realistis.

BACA JUGA: Jatiwangi Art Factory Kembali Meluncurkan Misi Kebudayaan Ke Dunia

Event MotoGP Mandalika

Mengingat MotoGP di sirkuit internasional Mandalika akan diadakan 17-19 Maret 2022 sehingga penonton luar Bali berkesempatan mengunjungi Bali.

Banyak wisatawan datang setelah cukup lama terkungkung dalam situasi pademi. Hampir 2 tahun memendam rindu bisa berkunjung kembali ke Bali.

Selain itu, bisa menjadi daya dukung atas fasilitas penerbangan internasional di Lombok. Sehingga dianggap perlu direct flight dari Singapore tiba di Bali.

Dijelaskan Swabawa, dalam 2 tahun ini Bali telah lumpuh total akibat pandemi Covid-19. Padahal, Bali sendiri sangat bertumpuh pada sektor pariwisata sebagai penggerak ekonomi daerah.

Bahkan juga telah memberikan kontribusi cukup besar dalam menyumbang 40% devisa secara nasional.

Sedangkan domestic market dianalisa tidak cukup untuk mengimbangi keterpurukan pariwisata Bali yang didominasi penyumbang pendapatan dari kunjungan wisatawan mancanegara.

BACA JUGA: Batik Air Kembali Layani Rute Jakarta-Banyuwangi, Ini Harga Tiketnya

“Selain seasonal, spending power pasar domestik juga jauh di bawah wisman untuk global earned-nya. Memang ada turis nusantara dari kalangan high end, namun jumlahnya tidak sebanyak middle-low budget,” paparnya.

Pencapaian Vaksinasi Dosis ke-1 dan ke-2

Sebagai catatan, pencapaian vaksin bagi warga masyarakat di Provinsi Bali telah mencapai 112,74% atau setara dengan jumlah 3,84juta jiwa untuk dosis ke-1.

Pencapaian ini melebihi 100% karena banyak juga warga masyarakat ber-KTP luar Bali yang bekerja di Bali berpartisipasi dalam pelaksanaan vaksin ini. Sedangkan vaksin dosis ke-2 mencapai 91,12%.

“Vaksin tahap ke-3 atau booster juga gencar dilaksanakan sejak awal Januari 2022 ini. Termasuk kemarin (Jumat, 28 Januari 2022) di suatu kawasan di Kuta tampak ada ribuan orang dalam proses vaksin ke-3," ungkap Swabawa.

BACA JUGA: Peran Wanita UMKM Bali Patut Diapresiasi, Ini Kata Sandiaga Uno

Demikian pula terhadap capaian sertifikasi CHSE bagi usaha pariwisata, tercatat ada 1.079 pada 2020 dan 1.200 di tahun 2021.

“Pemerintah Provinsi Bali melalui pimpinan Gubernur Wayan Koster harus lebih tegas menyampaikan kondisi Bali yang sangat terpuruk ini kepada pemerintah pusat baik Kementerian dan Kelembagaan (K/L) hingga pada Presiden Joko Widodo,” pinta Swabawa.

Artinya, jangan sampai menunggu masyarakat marah sebagaimana rencana demo komponen pariwisata Desember lalu yang diredam akhirnya untuk tidak dilaksanakan demi kondisifitas Bali.

Seluruh Komponen Pariwisata Harus Tetap Gerakan 5M

“Kami menghimbau seluruh komponen masyarakat lebih mentaati gerakan 5M dan menerapkan protokol kesehatan yang konsisten,” tandasnya.

BACA JUGA: Minat Wisatawan Ke Bali Meningkat, Sandiaga Sebut Butuh Penyesuaian

Swabawa juga mengingatkan kembali para pelaku industri pariwisata untuk menampilkan hal terbaik terkait standar CHSE.

“Selain kualitas produk layanan, tata kelola, baik rekan-rakan pada industri perhotelan, perjalanan wisata, tempat rekreasi, spa dan kebugaran harus terus ditingkatkan,” katanya.

Termasuk yang mesti menjadi perhatian, bagaimana meningkatkan perhelatan (event) kepemanduan dan sebagainya.

Baik, didalamnya industri ekonomi kreatif pertunjukan tarian, pengerajin sovenir, kuliner, dan yang lainnya.

“Harapannya, ke depan akan menguatkan alasan untuk mendorong pemerintah bersama-sama mengupayakan realisasi kedatangan kembali penerbangan Singaporea Airlines yang dijadwalkan 16 Februari 2022,” tutup Swabawa.

***

Share this Post:

Berita Terkait